Senin, November 21, 2011

Tugas (2) B.Indonesia

1. a) Jelaskan perbedaan topic, tema, judul !
    b) Jelaskan ciri-ciri ketiga hal tersebut!

2. a) Bagaimana langkah-langkah membuat outline ?
    b) Sebut dan jelaskan macam-macam outline !

3. a) Bagaimana cara pembatasan topik ?

4. a) Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur alenia  ! 
    b) Jelaskan ciri-ciri kalimat utama dan kalimat penjelas !
    c) Sebutkan dan jelaskan macam-macam alenia !




Jawab :


1. a) Perbedaan Topik, Tema, Judul adalah :
  • Tema merupakan pokok pemikiran, ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis melalui karangannya.Dan tema juga merupakan dasar cerita (yang dipercakapkan-dsb), yang dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak,dsb.
  • Topik merupakan pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb. Topik juga merupakan ide sentral yang mengikat keseluruhan uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh pembuktian.
  • Judul merupakan kepala karangan (cerita,drama,dsb) atau perincian atau penjabaran dari topik dan judul dapat juga merupakan nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang menyiratkan secara pendek isi buku atau bab.

    b) Ciri-ciri Topik, Tema, Judul adalah : 
  • TEMA 
Ciri-ciri tema, antara lain.
  1. Dalam novel dan cerpen, tema biasanya dapat dilihat melalui persoalan yang dikemukakan.
  2. Tema juga dapat dilihat melalui cara-cara watak itu bertentangan satu sama lain, bagaimana cerita diselesaikan.
  3. Tema dapat dikesan melalui peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai kemanusiaan yang terdapat dalam    cerita, plot cerita, perwatakan watak-watak dalam sebuah cerita.
  • JUDUL 
Ciri-ciri judul, antara lain.
  1. Relevan dengan tema cerita tersebut, atau ada keterkaitan dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
  2. Biasanya judul harus provokatif dengan menarik si pembaca dan menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi  cerita tersebut.
  3. Judul terdiri dari lima kata dan diusahakan tidak boleh lebih.
  4. Judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi berbentuk kata yang singkat.
  5. Judul harus mencerminkan topic atau tema, tidak boleh menyimpang.
  • TOPIK 
Ciri-ciri topik, antara lain :
  1. Topic harus menarik perhatian si pembaca, sehingga mampu menimbulkan rasa keingintahuan pembaca
  2. Mencakup keseluruhan isi cerita



2. a) Langkah-langkah membuat outline :
  1. Rumuskan tema dengan jelas berdasarkan suatu topik dan tujuan yang hendak dicapai. Tema yang dirumuskan untuk kepentingan suatu kerangka karangan haruslah berbentuk tesis atau pengungkaan maksud. 
  2. Membuat inventarisasi topik yang merupakan jabaran dari tesis sebanyak mungkin.
  3. Evaluasi topik yang cocok untuk pengembangan karangan.

    b) Macam-macam Outline
  1. Berdasarkan fungsinya
a. Paragraf Pembuka :
Memiliki sifat ringkas, menarik dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diungkapkan.
b. Paragraf Penghubung
Berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.
c. Paragraf Penutup
Berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting, mengakhiri sebuah karangan / wacana.

2.   Berdasarkan letak kalimat utama :
a. Paragraf deduktif
yaitu paragraf yang letak kalimat utamanya di awal paragraf.
b. Paragraf induktif
yaitu paragraf yang letak kalimat utamanya di akhir paragraf.
c. Paragraf deduktif-induktif
yaitu paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf dan dipertegas pada akhir paragraf.
d. Paragraf tanpa kalimat utama
yaitu paragraf yang tidak memiliki kalimat utama, tetapi kalimat-kalimat penjelasnya semuanya mendukung pikiran utama. Jadi pikiran utama itu terbentuk dari kalimat-kalimat penjelasnya. Jenis paragraf ini biasanya digunakan dalam karangan narasi dan deskripsi.

3.   Berdasarkan sifat isinya :
a.   Paragraf Narasi : Paragraf yang menceritakan suatu kejadian / peristiwa berdasarkan kronologi.
Contoh:
“Beratus-ratus tahun Indonesia telah dijajah Belanda. Perang Dunia II pecah, dan Belanda di Indonesia kemudian takluk oleh Jepang. Kini Jepanglah yang menguasai dan mengangkangi Indonesia. Ini tidak lama memang karena Sekutu dapat mengalahkan Jepang dengan dibomnya Hiroshima dengan bom atom. Kesempatan baik ini tidak disia-siakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaannya. Proklamasi itu dibacakan oleh Bung Karno dan Bung Hata  pada tangga 17 Agustus 1945″.
b.  Paragraf Deskripsi : Paragraf yang berisi gambaran mengenai suatu hal / keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Contoh:
“Hamparan sawah membentang luas. Padi menguning menunduk berayun-ayun, meliuk-liuk ditiup angin lembah, berombak-ombak bagai samudra. Dangau-dangau berpencaran. Bocah-bocah bertepuk sorak dengan suara nyarin, mengusir kawanan-kawanan parkit yang berpesta pora memakan bulir-bulir padi. Bukit yang membujur bagaikan raksasa tidur, membatas di kejauhan, berselimut mega seputih kapas, menambah asri pemandangan”.
c.   Paragraf Argumentasi : Paragraf yang membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
“Amin memang murid yang baik. Setiap hari ia datang ke sekolah selalu lebih awal dari teman-temannya. Semua pekerjaan rumah tidak ada yang tidak diselesaikannya. Kepada gurunya dan orang tua ia selalu bersikap hormat. Bahwa prestasi belajarnya juga jauh lebih baik dari teman-temannya dapat dilihat dalam rapornya yang tidak pernah ada angka merah. Tak ayal lagi ia akan menjadi mahasiswa yang baik”.
d. Paragraf Eksposisi : Paragraf yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Contoh:
“Kantor Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah yang representatif, kini mulai dibangun di Palu, setelah tertunda dua tahun. Pembangunan kantor di Jalan Sam Ratulangi Palu Timur itu direncanakan rampung 2 – 3 tahun mendatang, dengan biaya sekitar Rp 10 milyar. Demikian keterangan Sekwilda Sulteng, Amur Muchasim SH, Rabu (4/10) di Palu. la menjelaskan, untuk tahap pertama, seta bangunan sayap dapat dirampungkan Februari 1996″.
e. Paragraf Persuasi : Paragraf yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu.
Contoh:
“Semua orang tahu bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Namun demikian, masih banyak anggota masyarakat kita yang tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan. Inilah masalah yang sulit dipecahkan. Seandainya saja setiap anggota masyarakat peduli akan kebersihan di sekitar tempat tinggalnnya tentulah kualitas kesehatan dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, marilah kita mencoba untuk menjadikan diri kita masing-masing peduli terhadap kebersihan lingkungan. Kesadaran ini dapat dimanifestasikan dalam berbagai bentuk, diantaranya ialah tidak membuang sampah sembarangan”.
3) Cara pembatasan Topik : 
  1. Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
  2. Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
  3. Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
  4. Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.
Dengan demikian dilakukan secara berulang sampai diperoleh sebuah topik yang sangat khusus dan cukup sempit.



4) a. Unsur-unsur alenia :
  1. Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran 
  2. Kalimat utama atau pikiran utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan atau pikiran utama itu dapat dikembangkan ke dalam kalimat. Kalimat yang mengandung pikiran utama disebut kalimat utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, di akhir paragraf maupun diawal dan diakhir paragraf. 
  3. Kalimat penjelas gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utma. Gasasan penjelas biasanya dinyatakan ke dalam beberapa kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas. 
  4. Judul (kepala karangan). *Syarat suatu judul: Provokatif (menarik), Berbentuk frase, Relevan (sesuai dengan isi), Logis,Spesifik
**Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokok, alinea terbagi dalam beberapa jenis yaitu sebagai berik ut:

1. Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea
2. Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea
3. Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinea
4. Deskriptif atau naratif: kalimat utama termuat dalam seluruh alinea.


 
 b. Kalimat Utama atau Kalimat Pokok adalah kalimat yang digunakan sebagai tempat menuangkan pokok pikiran atau gagasan utama. Pokok pikiran atau gagasan utama sama dengan ide pokok gagasan pokok.

Ciri-ciri kalimat utama:
  1. Biasanya diletakkan pada awal paragraph, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian akhir paragraph. 
  2. Suatu kalimat berisikan kalimat utama ditandai oleh kata-kata kunci seperti:
  • Sebagai kesimpulan….
  • Yang penting….
  • Jadi, …..
  • Dengan demikian… 
    3. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat penjelas.



Kalimat Penjelas adalah kalimat yang berisi gagasan yang mendukung atau menjadi penjelas kalimat utama. Kalimat-kalimat penjelas tersebut dalam setiap paragraph harus membentuk satu kesatuan gagasan. 
Ciri-ciri kalimat penjelas:
  1. Berisi penjelasan seperti: 
  • Contoh-contoh
  • Rincian
  • Keterangan 
  • Dll. 
    2. Kalimat penjelas biasanya memerlukan kalimat penghubung. 
    3. Selalu menghubungkan kalimat-kalimat dalam paragraph.



c) Macam-macam Alenia/Paragraf :


1. Berdasarkan fungsinya :                               


a. Paragraf Pembuka :

Memiliki sifat ringkas, menarik dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diungkapkan.


b. Paragraf Penghubung

Berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.


c. Paragraf Penutup

Berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting, mengakhiri sebuah karangan / wacana.





2.   Berdasarkan letak kalimat utama :


a. Paragraf deduktif

yaitu paragraf yang letak kalimat utamanya di awal paragraf.


b. Paragraf induktif

yaitu paragraf yang letak kalimat utamanya di akhir paragraf.


c. Paragraf deduktif-induktif

yaitu paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf dan dipertegas pada akhir paragraf.


d. Paragraf tanpa kalimat utama

yaitu paragraf yang tidak memiliki kalimat utama, tetapi kalimat-kalimat penjelasnya semuanya mendukung pikiran utama. Jadi pikiran utama itu terbentuk dari kalimat-kalimat penjelasnya. Jenis paragraf ini biasanya digunakan dalam karangan narasi dan deskripsi.





3.   Berdasarkan sifat isinya :


a.   Paragraf Narasi : Paragraf yang menceritakan suatu kejadian / peristiwa berdasarkan kronologi.

Contoh:

“Beratus-ratus tahun Indonesia telah dijajah Belanda. Perang Dunia II pecah, dan Belanda di Indonesia kemudian takluk oleh Jepang. Kini Jepanglah yang menguasai dan mengangkangi Indonesia. Ini tidak lama memang karena Sekutu dapat mengalahkan Jepang dengan dibomnya Hiroshima dengan bom atom. Kesempatan baik ini tidak disia-siakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaannya. Proklamasi itu dibacakan oleh Bung Karno dan Bung Hata  pada tangga 17 Agustus 1945″.


b.  Paragraf Deskripsi : Paragraf yang berisi gambaran mengenai suatu hal / keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.

Contoh:

“Hamparan sawah membentang luas. Padi menguning menunduk berayun-ayun, meliuk-liuk ditiup angin lembah, berombak-ombak bagai samudra. Dangau-dangau berpencaran. Bocah-bocah bertepuk sorak dengan suara nyarin, mengusir kawanan-kawanan parkit yang berpesta pora memakan bulir-bulir padi. Bukit yang membujur bagaikan raksasa tidur, membatas di kejauhan, berselimut mega seputih kapas, menambah asri pemandangan”.


c.   Paragraf Argumentasi : Paragraf yang membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti.

Contoh:

“Amin memang murid yang baik. Setiap hari ia datang ke sekolah selalu lebih awal dari teman-temannya. Semua pekerjaan rumah tidak ada yang tidak diselesaikannya. Kepada gurunya dan orang tua ia selalu bersikap hormat. Bahwa prestasi belajarnya juga jauh lebih baik dari teman-temannya dapat dilihat dalam rapornya yang tidak pernah ada angka merah. Tak ayal lagi ia akan menjadi mahasiswa yang baik”.


d. Paragraf Eksposisi : Paragraf yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.

Contoh:

“Kantor Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah yang representatif, kini mulai dibangun di Palu, setelah tertunda dua tahun. Pembangunan kantor di Jalan Sam Ratulangi Palu Timur itu direncanakan rampung 2 – 3 tahun mendatang, dengan biaya sekitar Rp 10 milyar. Demikian keterangan Sekwilda Sulteng, Amur Muchasim SH, Rabu (4/10) di Palu. la menjelaskan, untuk tahap pertama, seta bangunan sayap dapat dirampungkan Februari 1996″.


e. Paragraf Persuasi : Paragraf yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu.

Contoh:

“Semua orang tahu bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Namun demikian, masih banyak anggota masyarakat kita yang tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan. Inilah masalah yang sulit dipecahkan. Seandainya saja setiap anggota masyarakat peduli akan kebersihan di sekitar tempat tinggalnnya tentulah kualitas kesehatan dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, marilah kita mencoba untuk menjadikan diri kita masing-masing peduli terhadap kebersihan lingkungan. Kesadaran ini dapat dimanifestasikan dalam berbagai bentuk, diantaranya ialah tidak membuang sampah sembarangan”.






Referensi :
http://she2008.wordpress.com/2010/10/31/paragraf-alinea/
http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/membatasi-topik/ 
http://kurniahidayati.wordpress.com/2011/06/16/tema-topik-dan-judul/ 
http://nti0402.wordpress.com/2010/10/20/paragraf/ 
http://ita-kyu-kiyut.blogspot.com/2010/01/ragam-bahasa-tugas-kelompok.html








Tidak ada komentar:

Posting Komentar